Sang Musafir Ilmu
Bukan sekadar buku yang terbuka di meja sunyi, Mencari ilmu adalah perjalanan hati dan pekerti. Kepribadian adalah bekal, yang diasah setiap hari, Agar jiwa tak hanya terisi, namun juga berseri.
Ketekunan adalah tapak kakinya yang tak lelah, Menyambut subuh, menjauhi bujuk dan gundah. Ia tahu, panen kebijaksanaan tak datang cepat, Maka ia sabar menanam, di setiap lembar yang dicatat.
Kerendahan Hati adalah jubah yang ia kenakan, Sebab ia tahu, setiap jawaban membuka ribuan pertanyaan. Menjauhi kesombongan, bahkan saat puncak terlihat, Sebab ilmu adalah lautan, dan ia hanyalah penambat.
Rasa Ingin Tahu adalah matanya yang tak pernah terpejam, Menerobos batas dogma, membongkar tirai yang suram. Ia tak gentar pada beda, tak takut pada tantangan, Mencari kebenaran, menembus kabut keraguan.
Integritas adalah kompas yang ia genggam erat, Tidak mencuri ide, tidak memutarbalikkan fakta yang berat. Sebab ilmu sejati haruslah tulus dan jujur, Menjadi pelayan kebenaran, bukan alat untuk diukur.
Maka, kepribadian seorang pencari ilmu, Adalah wadah yang lapang, siap menerima debu dan rindu. Bukan hanya tentang otak yang terisi data, Namun tentang jiwa yang mulia, di setiap baris dan kata.
Ia mencari ilmu bukan untuk dihormati semata, Namun untuk menerangi semesta, dengan cahaya yang nyata. Menjadi manusia utuh: cerdas dan berakhlak mulia, Itulah puncak dari perjalanan dan makna.
by Wulandari
