LOMBA QOSIDAH

Madrasah Aliyah Nurul Amin


Jum’at, 24 Oktober 2025
Dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional(HSN) MA Nurul Amin Rojopolo mengadakan lomba Qosidah yang di ikuti semua kelas X Hingga Kelas XII. Sebelum acara di mulai kepala Madrasah(Ustadz Su’udi, S.Pd.I) memberikan 3 sambutan yang hangat Yaitu :
Menekannkan siswa/santri benar-benar santri/berakhlak santri yang mulia
Mengabdi pada guru/ustadznya
Teruskan/Lanjutkan sekolahnya bagi siswa dan siswi hingga S1 bila perlu S2
Jangan Tinggalkan Riyadhoh Rotibul Haddad
Acara tersebut di adakan denga tujuan meningkatkan semangat seni Islami di kalangan siswa –siswi MA Nurul Amin Rojopolo, terutama generasi muda, sering kali diadakan lomba qosidah di berbagai tingkat — mulai dari lingkungan sekolah, desa, hingga antar kecamatan. Namun, dalam pelaksanaannya, banyak grup qosidah menghadapi keterbatasan alat musik seperti rebana, tamborin, bass, atau alat pendukung lainnya.
Keterbatasan tersebut menyebabkan penampilan peserta didik tidak maksimal, baik dari segi irama, kekompakan, maupun kualitas suara. Banyak grup harus menggunakan alat seadanya, seperti ember plastik, botol air, atau alat rumah tangga lain yang dimodifikasi menjadi pengganti rebana. Meskipun sederhana, semangat dan kreativitas peserta tetap tinggi untuk menampilkan qosidah yang indah dan bermakna.
Masalah utama yang dihadapi adalah:
Keterbatasan sarana musik qosidah (alat rebana, bass, dan sound system).
Kurangnya pelatihan teknik memainkan alat sederhana agar tetap menghasilkan irama yang harmonis.
Perbedaan kualitas antar peserta karena tidak semua memiliki akses alat musik standar.
Namun, lomba qosidah dengan alat seadanya justru menjadi wujud kreativitas, kebersamaan, dan semangat dakwah melalui seni Islami. Dari keterbatasan itu muncul nilai-nilai keikhlasan, gotong royong, dan inovasi dalam berkesenian yang selaras dengan ajaran Islam.
Tujuan Kegiatan
Menumbuhkan semangat dakwah melalui seni qosidah.
Mengajak Siswa dan Siswi MA Nurul Amin Rojopolo, terutama generasi muda, untuk mencintai seni Islami dan menjadikannya sarana penyebaran nilai-nilai keagamaan.
Menggali kreativitas dalam keterbatasan.
Memberikan ruang bagi peserta untuk menampilkan inovasi dalam bermusik menggunakan alat sederhana namun tetap menghasilkan irama yang indah.
Menumbuhkan kebersamaan dan gotong royong.
Melatih kekompakan dan kerja sama tim dalam menciptakan harmoni musik walaupun dengan sarana yang terbatas.
Meningkatkan kepercayaan diri peserta.
Melatih keberanian tampil di depan umum dan membangun rasa bangga terhadap kemampuan sendiri.
Solusi / Upaya Pemecahan Masalah
Pemanfaatan alat sederhana secara kreatif.
Menggunakan barang-barang yang mudah ditemukan seperti ember, botol plastik, panci kecil, atau galon air sebagai pengganti alat musik tradisional rebana atau bass.
Pelatihan teknik irama dengan alat seadanya.
Mengadakan pelatihan singkat sebelum lomba agar peserta memahami cara menjaga tempo dan harmoni meski alatnya sederhana.
Penilaian yang menekankan kreativitas dan kekompakan.
Juri tidak hanya menilai dari kemewahan alat musik, tetapi juga dari kreativitas, semangat, kekompakan tim, dan makna dakwah yang disampaikan.
Dukungan dari panitia dan Siswa dan Siswi MA Nurul Amin Rojopolo.
Memberikan fasilitas sederhana (seperti mikrofon dan panggung) agar peserta dapat tampil lebih percaya diri, meskipun dengan alat buatan sendiri.
Pendokumentasian dan apresiasi.
Memberikan penghargaan khusus bagi grup paling kreatif, paling kompak, dan paling inspiratif untuk memotivasi peserta di tahun berikutnya.
Di samping itu kegiatan ini juga bersamaan dengan penarikan Mahasiswa dan Mahasiswi dari Universitas Kyai Syarifuddin Wonorejo Lumajang.
Penarikan mahasiswa peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan akhir dari seluruh rangkaian pelaksanaan PPL yang telah berlangsung 2 bulan di madrasah/instansi mitra. Kegiatan ini menandai berakhirnya masa praktik mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu, keterampilan, serta pengalaman mengajar dan berinteraksi di lingkungan sekolah.
Penarikan dilaksanakan setelah mahasiswa menyelesaikan seluruh program kerja yang telah direncanakan, seperti kegiatan pembelajaran di kelas, bimbingan peserta didik, serta keterlibatan dalam kegiatan sekolah lainnya. Acara penarikan biasanya diawali dengan sambutan dari pihak sekolah yang diwakili oleh kepala sekolah atau guru pamong, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari dosen pembimbing lapangan serta perwakilan mahasiswa PPL.
Melalui kegiatan penarikan ini, pihak sekolah secara resmi menyerahkan kembali mahasiswa kepada universitas. Kegiatan ini juga menjadi momen refleksi dan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin antara pihak sekolah dan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kompetensi calon pendidik yang profesional dan berkarakter.
Secara umum, pelaksanaan PPL memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami kondisi nyata dunia pendidikan, mengasah kemampuan pedagogik, sosial, dan profesional, serta memperkuat semangat untuk terus belajar dan berkontribusi dalam bidang pendidikan.
Acara di tutup dengan doa dan bersalam salaman.
Semoga bermanfaat.

by Sukar

Bagikan:

Madrasah Aliyah Nurul Amin

MA Nurul Amin - Madrasah Aliyah berbasis Islam yang berkomitmen pada pendidikan memiliki siswa siswi yang berkualitas dan pembentukan akhlak mulia.

Tags

Baca Juga